Mengenal Teknik Stop-Loss dalam Investasi Saham

Teknik stop-loss merupakan strategi penting dalam investasi saham. Menurut Benny Tjokro, pengamat pasar modal, "Stop-loss adalah teknik menghentikan kerugian di investasi saham dengan menjual saham ketika harganya turun mencapai batas tertentu." Teknik ini sangat penting dalam menjaga kestabilan portofolio saham dan mengurangi risiko kerugian.

Strategi ini memungkinkan investor untuk menentukan batas toleransi kerugian. Ketika harga saham turun dan menyentuh batas yang ditetapkan, secara otomatis saham akan dijual. Dengan metode ini, kerugian bisa diminimalisir. Selain itu, stop-loss juga membantu investor untuk tetap rasional dan tidak terjebak dalam emosi ketika pasar saham mengalami penurunan.

Langkah-langkah Mengaplikasikan Teknik Stop-Loss dalam Investasi Saham

Pertama, yang harus dilakukan adalah menentukan batas kerugian yang bisa diterima. Jangan lupakan, setiap investor memiliki batas toleransi yang berbeda. Tjokro menyarankan, "Sebaiknya tetapkan stop-loss antara 5-10% dari harga beli saham."

Kedua, gunakan perangkat lunak atau platform investasi yang memiliki fitur stop-loss. Fitur ini akan menjual saham secara otomatis ketika harga sudah mencapai batas yang telah ditentukan. Jadi, penting untuk memilih platform investasi yang tepat.

Ketiga, jangan tergoda untuk mengubah batas stop-loss yang telah ditetapkan. Benny Tjokro menegaskan, "Perubahan stop-loss harus dilakukan secara hati-hati. Jangan lakukan berdasarkan emosi atau spekulasi."

Terakhir, luangkan waktu untuk memantau investasi Anda. Meski teknik stop-loss membantu, tetap penting untuk selalu memantau portofolio. Ingatlah, pasar saham selalu berubah dan perlu dilakukan penyesuaian strategi.

Mengaplikasikan teknik stop-loss memang bukan jaminan untuk terhindar dari kerugian. Namun, strategi ini bisa membantu investor untuk mengelola risiko dan mengurangi potensi kerugian. Oleh karena itu, penting bagi setiap investor untuk mengerti dan menerapkan teknik ini dalam investasi sahamnya.