Pasar instrumen keuangan merupakan elemen utama ekonomi global. Pasar ini memobilisasi modal moneter investor untuk membiayai pengembangan berbagai sektor dan proyek infrastruktur di seluruh dunia, termasuk infrastruktur, manufaktur, teknologi, dan banyak lagi. Pasar keuangan juga memungkinkan pertukaran berbagai jenis aset. Ini termasuk uang tunai, saham, obligasi, kontrak berjangka, dan opsi. Alat-alat ini memungkinkan investor untuk mendiversifikasi portofolio mereka dan mengurangi eksposur mereka ke satu kelas aset.
Dua entitas utama dalam pasar keuangan adalah bursa efek dan bursa berjangka. Keduanya terkait dengan instrumen keuangan yang diberikan sebagai instrumen berjangka dalam perdagangan. Namun, terdapat beberapa perbedaan di antara keduanya.
Misalnya, bursa efek adalah tempat untuk membeli dan menjual saham perusahaan yang tercatat di bursa efek. Di sisi lain, bursa berjangka adalah tempat untuk membeli dan menjual instrumen derivatif, yang pada dasarnya adalah kontrak.
Selain itu, bursa berjangka juga dapat digunakan sebagai sarana untuk memperlancar penjualan aset properti dan untuk menghimpun dana bagi proyek-proyek pekerjaan umum. Di Indonesia, bursa berjangka pertama kali didirikan pada tahun 1912 di Batavia. Bursa berjangka kemudian ditutup karena pecahnya perang dengan Belanda.
Saat ini, Bursa Efek Indonesia sedang mengerjakan klasifikasi baru yang dilaksanakan bernama “Klasifikasi Industri Bursa Efek Indonesia,” atau IDX-IC. Klasifikasi baru ini akan memudahkan identifikasi perusahaan di bursa saham.
NASDAQ didirikan pada tahun 1971 dan berlokasi di New York City. NASDAQ dianggap sebagai pasar saham dunia yang penting, terutama karena kehadiran banyak perusahaan teknologi terkemuka di dalamnya. Perusahaan-perusahaan tersebut termasuk Apple, Facebook, Amazon, Microsoft, Alphabet, Tesla, dan banyak lainnya.